Angin
sepoi-sepoi menyambut kami saat memasuki Pantai Saleo-Distrik Waigeo Selatan
Raja Ampat, Minggu 07 Januari 2018.
Sinar matahari yang jatuh di laut
Raja Ampat memantulkan cahaya kemilau nan biru tosca menembus kaca mobilku
saat hendak memarkir kendaraan dibawah
rindangan pohon ketapang di bibir pantai Saleo siang tadi. Kedatangan saya dan keluarga kali ini tak
sendirian tapi bersama seluruh keluarga besar Nusa Tenggara Timur (NTT) Raja
Ampat menggelar syukuran Natal dan Tahun
bersama. Suatu kebiasaan yang dilaksanakan usai perayaan Natal dan Tahun baru untuk menjalin silahturrahmi dan kerja
sama.
Memilih
pantai sebagai tempat pelaksanaa bukan tak beralasan. Selain mensyukuri berkat
Tuhan atas peristiwa Natal dan perlindungannya selama 2017 dan memohon
bekat-Nya di tahun 2018 tetapi ibadah Natal yang dilaksanakan ditepi pantai ini
mau meresapi, menyelami dan merasakan sapaan Tuhan melalui
keindahan-keindahan alamnya.
Saat
kami tiba suasana pantai sudah ramai. Ternyata kami tak sendirian. Sejumlah
wisatawan lain juga telah memadati
pantai yang berpasir puttih nan indah dengan air lautnya yang jernih
tersebut.Pantai-pantai sepanjang sisi barat Kota Waisai seperti Pantai Waiwo,
Pantai Saleo dan Pantai Saporkren memang selalu dipadati pengunjung saat akhir
pekan. Selain karena jaraknya yang dekat dengan Kota Waisai-Raja Ampat tetapi juga menjadi favorite saat menggelar
acara bersama karena tak membutuhkan biaya yang besar. Kendatipun demikian
pesonanya tak kalah jauh beda dengan pantai-pantai umumnya di Raja Ampat.
Karena
itulah maka pantai-pantai ini menjadi tujuan akhir pekan masyarakat di Kota
Waisai, Raja Ampat. Untungnya jauh-jauh hari, Panitia Natal dan Syukuran Tahun
Baru Masyarakat NTT Raja Ampat yang di
Koordinir, Marselinus Seran, pemuda asal Kabulaten Malaka NTT dan sudah lama
menetap di Raja Ampat telah menghubungi pengelola pantai. Rombongan Keluarga NTT pun diberi tempat
disisi Timur Pantai Saleo dibawah rindangan sejumlah pohon ketapang. Pepohonan
nan rindang yang mennjulur ke bibir
pantai memang menjadi ciri khas Pantai Saleo. Sementara itu sejumlah Honay
(Pondok, red) berderet rapih ditepi pantai telah dipadati para wisatawan.
Honay-honay itu disewakan kepada wistawan dengan harga Rp.50.000.
Kami
pun membooking empat buat honay dengan areal berpasir putih nan luas tepat di
Halaman Homestay Saleo Beach. Ibadah siang itu tanpa kursi. Semua peserta duduk
bersilah menghadapi ke laut. Sambil menunggu pelaksanaan ibadah mulai sejumlah
anak-anak tak tahan menceburkan diri ke
air laut Pantai Saleo yang jernih tersebut.
Sementara anak-anak lain berlari dan bermain di ombak yang memukul pelan
di siang itu.
Setelah
semua peserta datang. Ibadah syukuran Natal dan Tahun baru pun dimulai. Pendeta
Anace Watem Goram,S.Th yang berasal
Klasis Raja Ampat memimpin kami dalam ibadah siang itu. Angin selatan
yang meniup pelan menambah kusuknya ibadah kami yang juga dihadiri teman-teman
dari Agama Muslim sebagai anggota Keluarga Besar NTT Raja Ampat.
Pendeta
Goram, sapaan Pendeta Anace Watem Goram
dalam kotbahnya menekankan natal merupakan peristiwa iman. Dan setiap
orang beriman harus terus mencari Tuhan dalam kehidupannya. Juga terus mengamal
kasih kepada sesama. Ia berharap melalui syukuran natal dan tahun baru
2018 tersebut Warga NTT Raja Ampat untuk
terus membangun komunitas hidup yang saling mengasihi, memupuk kerja sama dan
persaudaraan.
Usai
ibadah, sesepuh masyarakat NTT Raja Ampat, Safarudin Safa dalam pesan-pesan
natalnya meminta masyarakat NTT untuk menjaga kekompakan, kerja sama dan
ikut-serta dalam mendukung pembangunan
di Raja Ampat.
Usai
ibadah natal kami pun makan bersama sambil menikmat indah panorama alam pantai
Saleo. Yang menariknya saat acara hiburan sejumlah turis-turis asing yang
kebetulan juga sedang berwisata di Pantai tersebut ikut menari bersama
pemuda-pemuda NTT. Sedang sejumlah rombongan lainnya asyik berenang dan
bermain-main dengan ombak Pantai Saleo. Tak ketinggalan kami pun berselfie ria
di bibir Pantai Saleo dengan latar belakang pemandangan pantai yang indah.
Menjelang senja acara pun bubar. Semua rombongan NTT Raja Ampat yang datang
dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat kembali ke Waisai-Ibukota
Kabupaten Raja Ampat.
Pantai
Saleo terletak disisi Barat Kota Waisai-Kabupaten Raja Ampat. Jaraknya kurang
lebih 9 Kilometer dari Kota Waisai dan ditempuh dengan jalan darat. Karena itu
wisatawan yang hendak ke Pantai Saleo bisa menggunakan kendaraan roda dua atau
roda empat yang bisa disewa di Kota Waisai-Raja Ampat. Bagi wisatawan luar bisa
juga nginap dan memesan kamar di
Homestay yang disitu. Terdepat beberapa homestay yang merupakan milik
masyarakat setempat sehingga tinggal pilih sesuai selera dan budjet tentunya.
Kondisi
air lautnya dangkal sangat direkomdasikan untuk acara keluarga, karena itu
sertakan anak-anak jika anda ingin
berwisata di Pantai Saleo-Raja Ampat. Mengasyikan. Anak-anak bakalan betah dan
tak akan pulang
#PetrusRabu
Tulisan ini juga sudah dimuat di Kompasiana.com
No comments:
Post a Comment