Monday, September 18, 2017

ORANG BAHAGIA ADALAH ORANG YANG MEMBERI DENGAN IKLAS

“Memberi itu bukan karena kita lebih atau memiliki kelebihan. Memberi itu juga bukan menunggu hingga kita memiliki segalanya atautau karena kita kaya raya. Tidak!! Justru memberikan dengan segala keterbatasan dan kekurangan itu jauh lebih bermakna dan berharga daripada memberi karena kelebihan atau karena kita kaya”

ILUSTRASI

Ada bersama yang lain merupakan hakekat dasar kemanusian kita di dunia ini. Artinya bahwa kita tak pernah ada dan hidup sendirian. Kita selalu ada bersama yang lain. Dan ada bersama yang lain dalam dunia ini merupakan suatu rencana Tuhan Allah agar kita bisa saling mengisi dan melengkapi di tengah kelebihan dan kekurangan kita.

Dalam kebersamaan itulah kita dipanggil untuk saling melayani. Kita dipanggil untuk saling menolong. Dengan semangat itu maka hidup kita terasa indah.  Itulah hidup yang bermakna. Hidup yang indah. Hidup yang saling mengisi.

Namun ditengah kemajuan yang kian pesat sekarang ini. Ternyata masih begitu banyak orang yang berada disekitar yang membutuhkan uluran tangan kita. Sebagai suatu komunitas hidup tentunya kita tak menghendaki situasi demikian. Disinilah nurani kemanusiaan kita ditantang. Makna kebersamaan kita diuji. Apakah kita bisa mengatasi hal-hal seperti ini?

Mengandalkan kemampuan pribadi dalam menghadapi kenyataan-kenyataan sosial seperti ini tentunya agak berat dan tak mudah. Ibarat sebatang lidih akan sangat susah bahkan tak mampu membersikan kotoran dalam suatu ruangan ketimbang kumpulan beberapa batang lidih.

Oleh karena itu menolong orang lain dengan memberi apa yang kita milik akan sangat membantu dan menolong orang-orang yang membutuhkan.

Memberikan Dari Kekurangan dan Keterbatasan

Memberi itu bukan karena kita lebih atau memiliki kelebihan. Memberi itu juga bukan menunggu hingga kita memiliki segalanya atautau karena kita kaya raya. Tidak!! Justru memberikan dengan segala keterbatasan dan kekurangan itu jauh lebih bermakna dan berharga daripada memberi karena kelebihan atau karena kita kaya.


Memberi bukan juga untuk mencari sensasi. Pencitraan diri. Ingat! Tuhan berkata, “Apa yang diberikan oleh tangan kananmu hendaklah jangan diketahui oleh tangan kirimu”. Artinya apa? Memberi itu bukan supaya kita dipuji. Diagung-agungkan. Memberi juga bukan supaya kita diberikan ucapan terima kasih. Tidak! Tapi karena kita memang TULUS untuk memberi. Iklas. Tanpa embel-embel. Itulah memberi sesungguhnya. Ingat orang yang bahagia itu adalah orang memberi dengan iklas.
#petrusrabu

No comments:

Post a Comment